Kemenpar Bidik Lonjakan Kunjungan Kapal Pesiar

Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata sekaligus Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indroyono Soesilo, memaparkan mengenai hambatan-hambatan yang perlu untuk ditindaklanjuti agar arus kapal pesiar dapat terus bertumbuh. “Jumlah penumpang kapal cruise sudah bergeser dari 1000-1500 penumpang menjadi 3000-5000 penumpang,” ujar Indroyono. Hambatan terbesar pelabuhan-pelabuhan di Indonesia adalah masalah infrastruktur, sehingga untuk kedepan pihak operator kapal pesiar telah memesan kapal dengan ukuran yang lebih sesuai mengikuti tren yang berkembang.
Hambatan selanjutnya adalah mahalnya tarif pelabuhan dan harga tiket di destinasi wisata. “Tarif pelabuhan di Indonesia tiga kali lebih mahal dari pada tarif yang ada di Pelabuhan Manila,” terang Indroyono. Kementerian Pariwisata akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikan permasalahan tingginya tarif jasa kepelabuhanan khusus untuk kapal pesiar.
General Manager Pelindo III Pelabuhan Benoa Ardhy Wahyu Basuki, dalam paparannya menyampaikan rencana pembangunan gedung terminal penumpang internasional di Pelabuhan Benoa yang akan dilaksanakan tahun 2017 ini. “Gedung terminal penumpang internasional ini untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan kapal pesiar yang pada tahun ini diperkirakan naik 20 call menjadi 70 kunjungan,” pungkasnya.